Rabu, 06 Juli 2011
Minggu, 03 Juli 2011
Drum Band
Misu Marching Band
Om Polisi kecil
MISU 6th grade
MISU Marching Band
Misu Marching Band
Misu Marching Band
Misu Marching Band
Misu Marching Band 01
Misu Marching Band 01 (Latihan)
Misu Marching Band 03
Misu Marcing Band Dancer 01
Minggu, 19 Juni 2011
Download Data-Data MI Sailul Ulum Pagotan
Link Download untuk informasi MI Sailul Ulum Pagotan
- Keanggotaan Komite Kelas MI Sailul Ulum Pagotan
- English Grammar - Macam-macam Tenses (Bentuk Kalimat)
- Data Guru MI Sailul Ulum Pagotan
- Profil Madrasah Ibtidaiyyah Sailul Ulum Pagotan
- Data NISN Siswa Kelas VI MI Sailul Ulum Pagotan Tahun Pelajaran 2010 / 2011
- Kalender Pendidikan Prov. Jatim 2011 / 2012
Jumat, 17 Juni 2011
All About MI Sailul Ulum Pagotan
Visi:
“UNGGUL DALAM PRESTASI, LUHUR DALAM BUDI PEKERTI “
Misi
* Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
* Menumbuhkembangkan semangat dan kesadaran dalam belajar
* Menumbuhkan semangat keunggulan dalam prestasi akademik – non akademik
* Menumbuhkembangkan pengamalan nilai-nilai ajaran Islam
* Melaksanakan pembinaan budi pekerti luhur (akhlakul karimah)
_________________________________________________________________________* Menumbuhkembangkan semangat dan kesadaran dalam belajar
* Menumbuhkan semangat keunggulan dalam prestasi akademik – non akademik
* Menumbuhkembangkan pengamalan nilai-nilai ajaran Islam
* Melaksanakan pembinaan budi pekerti luhur (akhlakul karimah)
Fasilitas Pendidikan
- Bebas uang pendaftaran
- Pendidikan dibiayai pemerintah (Gratis)
- Kurikulum KBK (Pendidikan Nasional dan Departemen Agama)
- Sarana olah raga: bulu tangkis, tenis meja, bola volley, sepak bola, dll.
- Lab. Ketrampilan Komputer
- Perpustakaan
- BBI (Bimbingan Belajar Intensif)
- Tempat ibadah (untuk kegiatan praktek ibadah) dll.
- Bahasa Arab sudah dimulai sejak kelas I
- Bahasa Inggris kelas I s/d VI
- Bahasa Jawa
- Pendidikan Ke-NUan
- BTQ (Baca Tulis Al Qur’an)
Kegiatan Extra
- Pramuka
- Pidato
- Seni Hadrah, Seni Lukis, Seni Kaligrafi
- Drum Band
- Komputer
- Tahfidz doa dan bacaan ibadah amaliyah
- Tahfidz Juz 'Amma dan Surat Yasin
- Tilawatil Qur'an (Tartil dan Lagu)
- Percakapan 3 Bahasa (Arab, Inggris, Jawa)
- ECC (English Conversation Club)
Tenaga Pengajar
- Mandhung, S. Pd. I. (S1 UII Madiun)
- Rouf Sofwan, S. Ag. (S1 IAIN Surabaya)
- Drs. Ah. Rodli (S1 Undar Jombang)
- Mimien Maimunah,S.Pd.I (S1 UIM Madiun)
- Sri Peni, A.Ma (D2 IAIN Sunan Ampel Surabaya)
- Ummi Sakdiyah, S.Pd.I (S1 UII Madiun)
- Eny Puspitaningrum, S.Ag. (S1 UII Madiun)
- Tarwiyatul Hindati (PGAN Madiun)
- Mohammad Nasih (UII Madiun)
- Indah Tri Wahyuni,S. H. I. (S1 STAIN Ponorogo)
- Siti Musyarofah, S. Pd. I. (STAIN Ponorogo)
- Ahmad Mudrik Lf., S. Pd. I. (S1 UII Madiun)
- Ahmad Zawawi, S.Pd.I (S1 UII Madiun)
- Adib Zain, S.Pd.I (S1 UII Madiun)
- Eko Wahyu Nur Handoko (UII Madiun)
- Sri Suryani, S.Psi (S1 IKIP PGRI Madiun)
- Siti Markamah, S.Ag (S1 UII Madiun)
- Dra. Hj. Titik Handayani (S1 IKIP PGRI Madiun)
- Vincentius Ronald Candra Pramono (IKIP PGRI Madiun)
GURU, ELEMEN YANG TERLUPAKAN
Pendidikan Indonesia selalu gembar-gembor tentang kurikulum baru...yang katanya lebih oke lah, lebih tepat sasaran, lebih kebarat-baratan...atau apapun. Yang jelas, menteri pendidikan berusaha eksis dengan mengujicobakan formula pendidikan baru dengan mengubah kurikulum.
Di balik perubahan kurikulum yang terus-menerus, yang kadang kita gak ngeh apa maksudnya, ada elemen yang benar-benar terlupakan...Yaitu guru! Ya, guru di Indonesia hanya 60% yang layak mengajar...sisanya, masih perlu pembenahan. Kenapa hal itu terjadi? Tak lain tak bukan karena kurang pelatihan skill, kurangnya pembinaan terhadap kurikulum baru, dan kurangnya gaji. Masih banyak guru honorer yang kembang kempis ngurusin asap dapur rumahnya agar terus menyala.
Guru, digugu dan ditiru....Masihkah? atau hanya slogan klise yang sudah kuno. Murid saja sedikit yang menghargai gurunya...sedemikian juga pemerintah. banyak yang memandang rendah terhadap guru, sehingga orang pun tidak termotivasi menjadi guru. Padahal, tanpa sosok Oemar Bakri ini, tak bakal ada yang namanya Habibi.
Di balik perubahan kurikulum yang terus-menerus, yang kadang kita gak ngeh apa maksudnya, ada elemen yang benar-benar terlupakan...Yaitu guru! Ya, guru di Indonesia hanya 60% yang layak mengajar...sisanya, masih perlu pembenahan. Kenapa hal itu terjadi? Tak lain tak bukan karena kurang pelatihan skill, kurangnya pembinaan terhadap kurikulum baru, dan kurangnya gaji. Masih banyak guru honorer yang kembang kempis ngurusin asap dapur rumahnya agar terus menyala.
Guru, digugu dan ditiru....Masihkah? atau hanya slogan klise yang sudah kuno. Murid saja sedikit yang menghargai gurunya...sedemikian juga pemerintah. banyak yang memandang rendah terhadap guru, sehingga orang pun tidak termotivasi menjadi guru. Padahal, tanpa sosok Oemar Bakri ini, tak bakal ada yang namanya Habibi.
Langganan:
Postingan (Atom)